Pengertian gizi sekarang ini adalah dalam hal kecukupan zat zat makanan yang berguna dalam metabolisme tubuh kita. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan namun dalam batas seimbang. Contoh zat-zat gizi itu adalah karbohidrat, protein . lemak, vitamin 2, mineral 2 dan juga serat makanan yang dapat membantu kesehatan tubuh.
Gizi berlebihan juga akan dapat menimbulkan masalah kesehatan .misal jika seseorang kelebihan lemak maka akan berpotensi penyakit jantung koroner, jika berlebihan karbohidrat berpotensi penyakit gula/ diabetes melitus, berlebihan protein berpotensi penyakit ginjal, berlebihan mineral berpotensi penyakit ginjal/ batu saluran kencing, berlebihan vitamin atau hipervitaminosis berpotensi penyakit lambung dan metabolisme juga dapat terganggu.
Adapun secara umum masalah gizi di indonesia ada empat yaitu:
A. KKP ( kekurangan kalori protein)
KKP ini juga sering disebut sebagai KEP ( kekurangan energi protein) atau dalam bahasa inggris disebut PEM ( protein- energy malnutrition).Orang yang menderita KKP akan bermanifestasi dalam bentuk kekurangan berat badan/ kurus. Sering kita sebut sebagai gizi kurang / gizi buruk. Gizi buruk atau KKP adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.
Dua tipe gizi buruk atau KKP
Kwasiorkor
Kwashiorkor terjadi jika seorang anak disapih lebih lambat dari normal dan mendapatkan makanan cuma karbohidrat dan sangat kurang dalam protein. Pada keadaan kwashiorkor ini berat badan yang kurang mungkin akan tertutupi oleh retensi cairan tubuh / oedem yang membuat muka sembab ( moon face) dan perut yang buncit. Ciri umum penderita kwasiorkor :
(1) edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab;
(2) pandangan mata sayu;
(3) rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok;
(4) terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel;
(5) terjadi pembesaran hati;
(6) otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk;
(7) terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis);
(8) sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut;
(9) anemia dan diare.
Marasmus
Marasmus terjadi jika seorang anak di sapih lebih awal dari keadaan normalnya namun tidak mendapatkan makanan yang cukup kandungan gizi nya. Anak yang menderita marasmus kelihatan sangat kurus / berat badannya akan sangat kurang, otot ototnya sangat lemah, dan mudah terkena penyakit infeksi berulang seperti gastroenteritis.penderita marasmus memiliki ciri :
(1) badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit;
(2) wajah seperti orang tua;
(3) mudah menangis/cengeng dan rewel;
(4) kulit menjadi keriput;
(5) jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar);
(6) perut cekung, dan iga gambang;
(7) seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang);
(8) diare kronik atau konstipasi (susah buang air).
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.
B. KVA (kekurangan vitamin A)
Vitamin A berasal dari karoten yang banyak tedapat pada sayuran dan buah buahan berwarna merah atau jingga misal wortel, tomat. Vitamin A berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan kulit, selaput lendir, tulang ,gigi, penglihatan dan reproduksi. Gejala awal kekurangan vitamin A adalah rabun senja atau rabun ayam yaitu terjadi gangguan adaptasi melihat gelap, gejala lainnya adalah kulit yang sangat kering, kurangnya sekresi lendir mukosa sehingga mudah terkena serangan bakteri, kekeringan mata karena gangguan kelenjar air mata ( xeropthalmia) yang merupakan penyebab utama kebutaan di negara berkembang.
Bahkan pada anak yang mengalami kekurangan vitamin A berat angka kematian meningkat sampai 50%. Secara medis ada keterkaitan antara kekurangan vitamin A dengan kematian pada balita. Akibat kekurangan vitamin A yang berfungsi sebagai katalis reaksi biokimia dalam tubuh, akan berdampak pada berkurangnya fungsi epitel yang dapat meningkatkan status kekebalan atau daya tahan tubuh.
C. GAKY (Gangguan akibat kekurangan yodium)
Yodium adalah salah satu mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Kekurangan yodium akan menyebabkan gangguan pertumbuhan kerdil, keterbelakangan mental dan penyakit pembesaran kelenjar gondok. Untuk menanggulangi nya pemerintah melaksanakan pemberian kapsul yodium dan jangka panjang dengan program iodisasi garam. Karena sekarang ini masih ada garam yang belum beryodium dan ada pula yang kandungan yodiumnya tidak sesuai persyaratan sehingga menimbulkan dampak penyakit GAKY.
D. Anemia kekurangan zat Besi
Anemia adalah keadaan kurangnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah manusia. Hemoglobin inilah yang memberikan warnAa merah pada darah kita. Hemoglobin berfungsi mengikat dan menyalurkan oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO2 sisa metabolisme dari jaringan tubuh untuk dibuang lewat paru paru serta berperan juga dalam transpor gas nitrit oksida yang berperan dalam pengaturan tekanan darah .Hemoglobin ini merupakan komponen yang terbuat dari zat besi dan protein. Karena hemoglobin terbuat dari zat besi maka jika seseorang kekurangan zat besi akan mengakibatkan kekurangan hemoglobin yang disebut anemia. Karena hemoglobin inilah yang memberikan warna merah,maka orang yang anemia kulit wajah dan selaput matanya akan kelihatan berwarna pucat. Keadaan anemia ini akan menyebabkan kegagalan transport oksigen ke seluruh tubuh dan menumpuknya CO2 sisa metabolisme jaringan sehingga sangat berbahaya . Pada ibu hamil dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan terjadi peningkatan kebutuhan akan zat besi , sehingga jika dalam makanannya kekurangan zat besi maka akan terjadi anemia . Anemia pada ibu hamil dapat mengganggu janin yang dikandungnya karena suplai makanan dan oksigen janin akan terganggu karena kekurangan darah yang berfungsi sebagai media transport dan juga pada balita yang kondisinya masih lemah, dan membutuhkan banyak zat besi untuk pertumbuhan.